Penekukan (buckling) pada pipa dapat didefinisikan sebagai perubahan/ deformasi (ovaling) pada penampang pipa yang terjadi pada satu atau seluruh bagian pipa. Apabila tidak disertai dengan retaknya pipa, maka disebut buckling kering, sebaliknya apabila ditemukan retakan pada pipa, disebut buckling basah.
Proses ovalisasi akibat local buckling
1. Local Buckling
Local buckling merupakan suatu kondisi dimana terjadi deformasi bentuk pada penampang melintang suatu pipa. Analisis local buckling dilakukan untuk kondisi instalasi, hal ini disebabkan karena proses instalasi merupakan kondisi paling kritis terjadinya local buckling akibat tidak adanya tekanan internal.
2. Propagation Buckling
Propagation buckling adalah perambatan deformasi bentuk pada penampang melintang pipa yang memanjang dan merambat di sepanjang pipa. Energi yang menyebabkan terjadinya perambatan ini adalah tekanan hidrostatik, hal ini disebabkan oleh tekanan eksternal (hidrostatik) yang lebih besar dari tekanan propagasi buckle pipa yang berperan sebagai penahan.
Prinsip dari propagation buckling adalah adanya tekanan yang dapat menimbukanpropagating buckle (tekanan inisiasi buckle) yang nilainya lebih besar dari tekanan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya perambatan buckle tersebut (tekanan collapse). Apabila kondisi ini terjadi, maka tekanan inisiasi buckle pada pipa akan menimbulkan perambatan buckle dan menyebabkan collapse pada pipa sampai tekanan eksternal bernilai sama atau kurang dari tekanan propagasi. Hal ini berlaku untuk pipa yang mempunya properti pipa yang seragam di sepanjang jalur pipa. Tetapi, prinsip yang paling dasar adalah propagation buckling tidak akan terjadi apabila tidak ada local buckling yang terjadi. Pada gambar di bawah ditunjukkan jenis-jenis propagation buckling yang umum terjadi.
Disadur dari:
Julius Heryanto (2008). Laporan Tugas Akhir: Desain dan Analisis Struktur Pipa Bawah Laut (http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/607/jbptitbpp-gdl-juliushery-30323-3-2008ta-2.pdf)
No comments:
Post a Comment