Perancangan pipa melibatkan pemilihan diameter pipa, ketebala, dan material yang digunakan. Diameter pipa harus dipilih berdasarkan pertimbangan kapasistas aliran yang diinginkan untuk mengangkut hasil produksi fluida dari sumur-sumur minyak atau gas. Hal ini membutuhkan suatu analisis menyeluruh dengan asumsi untuk keadaan kondisi operasi terburuk sepanjang masa layan dari pipa yang direncanakan.
Setelah itu, desain dilanjutkan untuk memilih jenis bahan pipa yang akan dipakai. Apakah akan menggunakan pipa dari baja, komposit, atau jenis fleksibel yang kemudian membuat keputusan detail mengenai komposisi dan spesifikasi dari material yang digunakan. Pertimbangan pemilihan material pipa harus didasarkan pada jenis fluida yang akan ditransportasikan, beban, temperatur, dan mode kerusakan yang mungkin selama proses instalasi dan operasi. Pemilihan material pipa harus dicocokkan dengan semua komponen dalam sistem pipa bawah laut. Pipa yang dipilih harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
- Sifat mekanik bahan
- Kekakuan material
- Ketahanan terhadap retak/ fraktur
- Ketahanan terhadap fatigue
- Weldability
- Ketahanan terhadap korosi
Disadur dari:
Zenal Abidin (2008). Laporan Tugas Akhir: Analisis On-Bottom Stability dan Instalasi Pipa Bawah Laut di Daerah Shore Approach.
No comments:
Post a Comment